Langsung ke konten utama

Postingan

Mau Tahu Keterbatasan Diri Anda!

Oleh : Jaisyurrahman Konon katanya orang yang tercerdas dalam sejarah yang diyakini oleh kebanyakan para intelectual dunia adalah Einstein, dan konon katanya orang hebat tersebut baru hanya menggunakan kapasitas otaknya sebesar 2,5% saja. Anda bayangkan baru 2,5% sudah seperti itu, bagaimana kalau dimaksimalkan hingga 100%, pasti lebih luar biasa. Lalu berapa persen kapasitas otak Anda yang telah dimaksimalkan? Saya sendiri sampai saat ini masih sepakat bahwa kapasitas otak manusia seandainya di maksimalkan maka hasilnya akan sangat luar biasa. Dan kita termasuk saya, sampai saat ini baru menggunakan sebagian kecilnya saja. Faktornya karena kita tidak tahu bagaimana cara memaksimalkannya. Hal lain karena banyak virus dalam diri kita yang menghambat perkembangan diri, yang membuat otak kita tidak bisa digunakan secara maksimal, hal lain barangkali karena terlalu banyak masalah yang kita rasakan, sehingga kecepatan otak kita tidak bisa maksimal. Jika Anda perlu bukti bahwa di

Biar Aman, Hapus Virusnya!

Oleh : Jaisyurrahman Ketika pertama kali saya berkenalan dengan komputer, tepatnya pada saat kelas VIII SMP, waktu itu komputernya masih menggunakan Pentium II, tempat penyimpanan filenya juga masih menggunakan disket, saya masih ingat betul pertama kali sekolah membeli komputer jumlahnya bisa memenuhi ruangan kelas, lebih dari 16 komputer yang ada, namun selang beberapa bulan saja komputer yang masih bisa di gunakan tidak lebih dari 8 unit. Ketika saya masuk SMA hal serupa juga terjadi, beberapa unit komputer yang ada di Lab dalam beberapa bulan sudah tidak lagi bisa digunakan. Pada saat itu saya tidak banyak tahu alasan tidak lagi bisa digunakanya komputer-komputer tersebut. Saya berpikir mungkin memang usianya tidak bisa bertahan lama. Setelah saya masuk kuliah, kebetulan jurusan yang saya masuki interaksi dengan komputernya cukup tinggi, sehingga saya punya penambahan wawasan baru perihal komputer. Apalagi ketika saya bergabung dengan kelompok belajar X-SOLID, dan ket

Layakkah Ia Mencintai Anda?

Oleh : Jaisyurrahman Kekuatan cinta memang sangat luar biasa, bahkan bagi mereka yang sedang dimabuk cinta, dampaknya begitu hebat bahkan kadang mengerikan. orang yang sedang dimabuk cinta berani bilang “Cinta, demi dirimu, Lautan kan kusebrangi, gunung tinggi kan ku daki, jalan jauh kan ku tempuh, hutan rimba tak kan jadi penghalang, demi cintaku padamu wahai cinta”. Kembali ke topik pembicaraan diatas, ketika orang jatuh cinta pada sesuatu yang dicintainya, apakah itu dari kalangan lawan jenisnya, ataupun hal lain yang membuat seseorang mencintainya, maka tentu beberapa yang akan Kita temukan pada diri orang tersebut diantaranya selalu ingin terlihat pantas di hadapan yang dicintainya, dan selalu tidak ingin keburukannya di ketahui barang sedikitpun. Ini memang sudah hukum alam, bahwa orang yang mencintai sesuatu, akan selalu berupaya memberikan yang terbaik yang ia bisa untuk yang dicintainya, selalu ingin terlihat pantas dan cakap dan tidak ingin terlihat

The Power of Relationship

Oleh : Jaisyurrahman Pernahkah Anda membayangkan apa jadinya, ketika Adam di turunkan ke dunia, ia tidak dipertemukan dengan Siti Hawa...? jawaban yang paling logis kalau saja itu terjadi diantaranya saya tidak mungkin menulis tulisan ini dan Andapun tidak mungkin membacanya, toh kitanya juga tidak akan ada. Bukankah kita lahir dari rahim Siti Hawa yang telah bertemu dan berelasi dengan Adam. Contoh lain yang juga luar biasa adalah pada kisah permulaan Muhammad di amanahi sesuatu yang besar oleh Allah swt yakni untuk menyampaikan wahyu yang Allah turunkan untuk manusia. Kalau saja pada saat pertama kali Muhammad menerima wahyu dan menyebarkannya ia hanya seorang diri, dan tidak memiliki sanak saudara atau teman karib satupun, maka tentu akan sangat berat baginya menjalankan amanah besar tersebut, namun karena ia beristri seorang saudagar yang mulia, ia pun berteman dengan orang-orang yang terhormat seperti Abu Bakar, Usman, ia juga keturunan dari keluarga yang cukup terpand

Lebih Penting Baik atau Lebih Baik Penting?

Oleh : Jaisyurrahman Ketika saya masuk SMA di SMAN 21 Garut, ketika itu namanya masih SMAN 1 Talegong Kabupaten Garut, sebuah sekolah yang dibangun selama 2 abad, ya mulai di bangun pada akhir abad 20 dan di selesai di awal abad 21. Kalau tidak salah dibangun sejak tahun 1999 hingga 2001 dan baru di gunakan untuk kegiatan akademik pada tahun 2002. Saya sendiri siswa angkatan ke-4, dan saya bangga menjadi siswa disekolah tersebut, karena kalaupun sekolahnya di kampung, kami semua di didik oleh guru untuk tidak menjadi orang yang kampungan. Buktinya hamper semua siswa SMA kami mengetahui teknik persidangan yang baik, karena kami di kader untuk menjadi leader, bahkan saat kami reunian, kami sangat sepakat bahwa pembinaan kesiswaan dan keorganisasian yang ditanamkan di sekolah bisa lebih hebat dari tantanan keorganisasian yang di ada dikampus kami masing-masing. Nama SMAN 21 Garut sendiri baru di mulai sejak tahun 2009, ketika itu pemerintah kabupaten garut ingin merapikan pe

Buang Kebiasaan “Ridu Ku Tanduk”

Oleh : Jaisyurrahman Kalimat hebat dibawah ini saya dengar dari guru pertama saya ketika saya masuk Sekolah Dasar Mekarmulya III Kecamatan Talegong Kabupaten Garut, beliau adalah guru pertama yang saya temui dikelas, namanya Ibu Mimin Mintarsih, sosok ibu guru yang tidak terlalu tinggi, orangnya senang senyum tapi juga tegas dan disiplin. Beliaulah yang pertama kali mengajarkan saya membaca dan menulis “ini Budi, ini Bapak Budi, ini Ibu Budi, ini Kakak Budi ”, beliau pula yang pertama kali mengajarkan saya menulis angka “1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. 10”. Sungguh kalau mengenang masa itu banyak suka duka yang panjang kalau saya ceritakan disini. Singkat cerita, tibalah musim hujan, akhirnya sekolah kami diguyur hujan lebat, maka otomatis anak-anak yang tidak membawa payung ia bisa pulang lebih lama, tapi yang namanya anak SD malah sengaja pulang hujan-hujanan. Maklum ketika saya sekoalh dulu rasanya tidak ada kata antar jemput ornag otang tua, kami belajar melakukan masing-m

Mau Tahu Masa Depan Anda

Oleh : Jaisyurrahman Masih ingatkah sebuah kata-kata menarik yang dikatakan oleh orang yang luar biasa di muka bumi ini, “seseorang yang berteman dengan tukan pandai besi, maka ia akan kena bau besinya, dan seseorang yang berteman denagn penjual parfum, maka ia akan kena wanginya”. Kalau bahasa kakek saya, “ Sing saha jalma anu deukuet ejeung tukang tarasi manehna bakal katepaan bau tarasina, tapi sing saha jalma anu deukeut eujeung tukang parfum, manehna bakal katepaan seungitna parfum”. Artinya kurang lebih “barangsiapa yang berteman dengan penjual terasi, maka ia akan kena baunya, dan barang siapa berteman dekat dengan tukang parfum, maka ia juga akan kena wanginya”. Kata-kata kakek saya diatas lebih dulu saya dengar dari kata-kata yang diatasnya, tapi ternyata yang lebih shohih yang diatas. Karena yang menyampaikan bukan orang sembarangan, hmm siapakah ia, ayo coba ingat-ingat lagi! Ya, maksud saya dengan kalimat indah diatas adalah bahwa peran teman dalam hidup seseo

Potensi Anda Laksana Pisau

Oleh : Jasiyurrahman Apa jadinya kalau Anda membeli pisau yang tajam dari pasar, namun tidak pernah Anda gunakan sebagaimana kegunaannya? Atau apa jadinya kalau pisau yang Anda simpan kemudian karatan? Dan apa jadinya kalau pisau yang Anda beli tadi terus Anda gunakan tapi tidak pernah Anda asah? Dalam pandangan saya, begitulah potensi diri kita. Boleh jadi Tuhan memberikan potensi yang seragam kepada manusia, namun terjadi perbedaan setelah di kembangkan dan dioptimalkan. Atau mungkin memang Tuhan menciptakaan dalam kadar yang berbeda pula pada awalnya. Namun apapun yang sesungguhnya terjadi kita harus yakin betul bahwa manusia tercipta dalam wujud yang sebaik-baiknya. Masih ingat dengan apa yang Tuhan sampaikan dalam Qur’an surat At-Tiin ayat 4, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Sangat jelas bagi kita bahwa Tuhan telah memberikan keistimewaan kepada manusia di banding dengan makhluk yang lainnya. Hmm atau masih belum yakinka

Kadang Kita Butuh Nyala Api Yang Lebih Besar

Oleh : Jaisyurrahman Pernahkah Anda memasak nasi goreng? Masih ingat apa saja bahan yang dibutuhkan? Peralatan apa yang harus disiapkan? Sejauh yang saya pahami bahan-bahan yang harus dipersiapkan diantaranya nasi, minyak goreng, bawang merah, garam, beberapa jenis sayuran untuk menambah rame sajian nasi gorengnya, adapun peralatan yang dipersiapkan diantaranya satu set wajan, kemudian kompor berseta bahan bakarnya, piring dan sendok untuk penyajian nasi yang sudah matang. Nah, ketika semua bahan dan alat sudah disiapkan, lalu Anda memesak, dan tidak lama lagi Anda akan menikmati hidangan istimewa yang telah Anda masak. Ketika Anda di tuntut untuk segera menyajikan hidangan nasinya, maka yang paling logis untuk ditambahkan bukan pada banyak nasi gorengnya, atau ditambah bawangnya, melainkan yang harus kita tambahkan adalah nyala apinya. Begitupula dalam hidup Anda, ketika Anda merasa ilmu sudah cukup, pengalaman sudah banyak, usia sudah tidak lagi anak-anak, namun sukses

Ada 5 Mata Dalam Diri Kita, Waspadalah!

Oleh : Jaisyurrahman Tulisan ini terinspirasi dari perkataan seorang guru spiritual saya, yang saya dengar kurang lebih satu jam sebelum saya tuliskan. Dalam suasana yang begitu hangat dan akrab, beliau bilang, “wahai kawan, sesungguhnya dalam diri kita ada 5 mata, maka waspadalah”, sejenak saya berpikir agak dalam, -tapi tidak sedalam palung mindanau- J lalu saya pusatkan pengaran dan perhatian kepada kata-kata beliau. Lalu beliau ceritakan bahwa kita memiliki dua mata yang bisa melihat, dan ia terlihat. Kita juga punya dua mata yang bisa terlihat tapi tidak bisa melihat, serta kita punya satu mata yang tidak terlihat tapi ia bisa melihat, bahkan mata yang satu ini memiliki kualitas ketajaman yang lebih tajam dari kedua mata pertama, itulah mata hati. Setelah saya dengarkan penjelasannya, Alhamdulillah saya bisa menangkap dari pesan yang guru saya sampaikan. Semoga Anda juga bisa menangkap dari apa yang saya sampaikan di tulisan ini. Dan saya sangat yakin bahwa Anda juga me

Dia Begitu Mengesankan Hati

Oleh : Jaisyurrahman Dulu semasa kecil, saya tergolong anak yang pendiam, tidak senang ngobrol berbincang-bincang dengan orang lain, mau bicara ketika ada yang mengajak atau menyuruh untuk berbicara, sampai-sampai banyak orang bilang saya itu orangnya “cicingeun” alias pendiam. Jujur pada saat itu saya tidak senang bertemu dengan orang lain dan saya baru bisa dekat dengan orang yang benar-benar sudah saya kenal. Sepertinya orang-orang pada saat itu merasa sangat tidak nyaman bertemu dan dekat dengan saya. Betapa menyesalnya saya. Semoga kedepan tidak lagi demikian. Sekarang Anda bayangkan, kalau Anda seorang direktur sebuah perusahaan yang baru diangkat, dan Anda harus dekat dengan sekretaris pribadi Anda yang sikapnya sangat dingin, ia tidak pernah tersenyum, tidak mau memulai pembicaraan, bahkan ketika Anda mengajak ngobrol untuk urusan perusahaan dan tugas Anda seoalh tak ada ketertarikan untuk membicarakannya,  tak pernah menghadapkan wajah bentuk simpati kepada Anda se

Miliki Nilai “+” !

Oleh : Jaisyurrahman Jika Anda menjadi seorang manager bagian sumber daya manusia pada sebuah perusahaan multinasional yang tugas utamanya adalah merekrut karyawan baru perusahaan yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Lalu pada saat Anda membuka pendaftaran calon karyawan Anda, ada 5 pendaftar dengan kualifikasi yang beragam. Pendaftar pertama seorang sarjana yang hanya menguasai sebagian keterampilan dari bidang keilmuannya dan IPKnya dibawah 2,5. Adapun pendaftar kedua seorang sarjana dengan IPK 3,00, ia juga memiliki pengalaman menjadi ketua Himpunan selama menjadi mahasiswa, pendaftar yang ketiga seorang sarjana dengan IPK 3.89 selain pernah menjadi organisasi tingkat universitas, pernah memperoleh gelar kehormatan sebagai mahasiswa teladan, memiliki keterampilan berbicara yang baik, bahkan memiliki kemampuan public speacking yang tidak diragukan, bahkan pernah berpengalaman menjadi trainer di sebuah lembaga pelatihan tingkat nasional, memiliki keahlian bahasa ingg